Minggu, 22 April 2012

BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

Kemajuan ilmu pengetahuan terjadi di segala bidang keilmuan, kalaupun ada perbedaan mungkin hanya terletak pada banyak atau sedikitnya sarjana yang menangani satu bidang ilmu itu, atau terletak pada cepat atau lambatnya kemajuan ilmu yang bersangkutan. Khusus bidang manajemen terdapat tempat tersendiri dalam perkembangannya dekade-dekade terakhir ini, hal ini dapat Anda buktikan dengan banyaknya kursus-kursus, jurusan-jurusan dan akademi-akademi yang melibatkan diri dengan bidang manajemen.
Suasana di sebuah ruang belajar akademi sekretaris dan manajemen, menunjukkan bahwa kajian manajemen semakin diminati. Adapun bidang kajian manajemen yang dimaksud, antara lain sebagai berikut:
1.      Manajemen Perkantoran
2.      Manajemen Produksi
3.      Manajemen Pemasaran
4.      Manajemen Keuangan
5.      Manajemen Personalia
Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan mengenai bidang-bidang manajemen tersebut.
1.      Manajemen Perkantoran
Menurut William Leffingwell & Edwin Robinson, Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Dengan demikian, pada pokoknya Manajemen Perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran (office work). Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
  1. mengetik (typing)
  2. menghitung (calculating)
  3. memeriksa (checking)
  4. menyimpan warkat/arsip (filing)
  5. menelepon (telephoning)
  6. menggandakan (duplicating)
  7. mengirim surat (mailing)
  8. dan kegiatan lain.
2.      Manajemen Produksi
Manajemen Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara maksimal dari faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) agar dapat menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Kegiatan-kegiatan dalam pengaturan faktor-faktor produksi tesebut tidak terlepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut sangat menentukan keberhasilan produksi. Adapun tujuan manajemen produksi adalah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tujuan lain dari manajemen produksi adalah agar konsumen maupun produsen/perusahaan merasa puas atau memperoleh keuntungan. Konsumen puas dengan barang atau jasa yang dibelinya. Produsen/perusahaan puas dengan laba/keuntungan yang didapatnya.
3.      Manajemen Pemasaran
Sebelum membahas manajemen pemasaran, ada baiknya Anda pahami dulu pengertian pemasaran. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
Sedangkan American Marketing Association, memberikan definisi bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.
Jadi, manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara maksimal fungsi-fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan. Adapun fungsi-fungsi pemasaran tersebut terdiri dari:
  1. Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk segera menjual barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
  2. Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali. Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual kembali akan memperoleh keuntungan.
  3. Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsi. Misalnya menentukan alat angkut ongkos dan lain-lain yang berhubungan dengan distribusi.
  4. Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
  5. Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun ekstern (bukan pemilik).
  6. Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
  7. Standarisasi dan Grading, Standarisasi adalah batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barangbarang, seperti ukuran jumlah, kapasitas, fisik dan kekuatan. Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Misalnya memeriksa dan menyortir dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
  8. Pengumpulan Informasi Pasar, tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya.
4.      Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dikenal dengan istilah pembiayaan, pembelanjaan atau permodalan. Manajemen Keuangan adalah kegiatan untuk memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan. Dari pengertian tersebut, maka dalam manajemen keuangan terdapat dua fungsi, yaitu:
  1. fungsi mendapatkan dana, bagaimana cara mendapatkan dana yang paling menguntungkan,
  2. fungsi menggunakan dana, bagaimana menggunakan dana yang ada supaya efektif dan efisien.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam manajemen keuangan diantaranya:
  1. menentukan jumlah dana yang diperlukan
  2. mengalokasikan dana yang tersedia
  3. menentukan sumber dana dengan mempertimbangkan tingkat bunga dan jangka waktu pengembalian, dan lain-lain.
5.      Manajemen Personalia
Sebelum membahas manajemen personalia, Anda akan diajak untuk memahami dulu pengertian personalia. Kata personalia atau personel atau kepegawaian mengandung arti keseluruhan orang yang bekerja pada suatu organisasi tertentu. Dengan demikian Manajemen Personalia berarti segenap aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena obyeknya adalah tenaga kerja manusia, maka kegiatan manajemen personalia pun tidak jauh dari penerimaan sampai pensiunnya tenaga kerja/ karyawan. Bila dirinci maka kegiatan manajemen personalia terdiri dari:
  1. Pengadaan pegawai/penerimaan
  2. Penarikan tenaga kerja, untuk mengisi jabatan yang lowong,
  3. Seleksi pegawai,
  4. Pengembangan pegawai
  5. Rotasi (perputaran) jabatan
  6. Memotivasi pegawai
  7. Mensejahterakan pegawai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar