Kemajuan
ilmu pengetahuan terjadi di segala bidang keilmuan, kalaupun ada perbedaan
mungkin hanya terletak pada banyak atau sedikitnya sarjana yang menangani satu
bidang ilmu itu, atau terletak pada cepat atau lambatnya kemajuan ilmu yang
bersangkutan. Khusus bidang manajemen terdapat tempat tersendiri dalam
perkembangannya dekade-dekade terakhir ini, hal ini dapat Anda buktikan dengan
banyaknya kursus-kursus, jurusan-jurusan dan akademi-akademi yang melibatkan
diri dengan bidang manajemen.
Suasana
di sebuah ruang belajar akademi sekretaris dan manajemen, menunjukkan bahwa
kajian manajemen semakin diminati. Adapun bidang kajian manajemen yang
dimaksud, antara lain sebagai berikut:
1. Manajemen
Perkantoran
2. Manajemen
Produksi
3. Manajemen
Pemasaran
4. Manajemen
Keuangan
5. Manajemen
Personalia
Untuk
lebih jelasnya, akan diuraikan mengenai bidang-bidang manajemen tersebut.
1. Manajemen
Perkantoran
Menurut William Leffingwell & Edwin Robinson,
Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian,
dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang
melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Dengan demikian, pada pokoknya Manajemen Perkantoran
merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan
menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan
mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuai
tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau sasaran yang terkena oleh
rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran (office work).
Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
- mengetik (typing)
- menghitung (calculating)
- memeriksa (checking)
- menyimpan warkat/arsip (filing)
- menelepon (telephoning)
- menggandakan (duplicating)
- mengirim surat (mailing)
- dan kegiatan lain.
2. Manajemen
Produksi
Manajemen Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan
pengaturan secara maksimal dari faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja,
modal dan skill) agar dapat menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
atau jasa. Kegiatan-kegiatan dalam pengaturan faktor-faktor produksi tesebut
tidak terlepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Fungsi-fungsi
manajemen tersebut sangat menentukan keberhasilan produksi. Adapun tujuan
manajemen produksi adalah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam
jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Tujuan lain dari manajemen produksi adalah agar konsumen maupun
produsen/perusahaan merasa puas atau memperoleh keuntungan. Konsumen puas
dengan barang atau jasa yang dibelinya. Produsen/perusahaan puas dengan
laba/keuntungan yang didapatnya.
3. Manajemen
Pemasaran
Sebelum membahas manajemen pemasaran, ada baiknya
Anda pahami dulu pengertian pemasaran. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah
kegiatan manusia yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia
melalui proses pertukaran.
Sedangkan American Marketing Association, memberikan definisi bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.
Sedangkan American Marketing Association, memberikan definisi bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.
Jadi, manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan
secara maksimal fungsi-fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau
penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar
dan memuaskan. Adapun fungsi-fungsi pemasaran tersebut terdiri dari:
- Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk segera menjual barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
- Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali. Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual kembali akan memperoleh keuntungan.
- Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsi. Misalnya menentukan alat angkut ongkos dan lain-lain yang berhubungan dengan distribusi.
- Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
- Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun ekstern (bukan pemilik).
- Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
- Standarisasi dan Grading, Standarisasi adalah batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barangbarang, seperti ukuran jumlah, kapasitas, fisik dan kekuatan. Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Misalnya memeriksa dan menyortir dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
- Pengumpulan Informasi Pasar, tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya.
4. Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan dikenal dengan istilah
pembiayaan, pembelanjaan atau permodalan. Manajemen Keuangan adalah kegiatan
untuk memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau
memaksimalkan nilai perusahaan. Dari pengertian tersebut, maka dalam manajemen
keuangan terdapat dua fungsi, yaitu:
- fungsi mendapatkan dana, bagaimana cara mendapatkan dana yang paling menguntungkan,
- fungsi menggunakan dana, bagaimana menggunakan dana yang ada supaya efektif dan efisien.
Adapun
kegiatan-kegiatan dalam manajemen keuangan diantaranya:
- menentukan jumlah dana yang diperlukan
- mengalokasikan dana yang tersedia
- menentukan sumber dana dengan mempertimbangkan tingkat bunga dan jangka waktu pengembalian, dan lain-lain.
5. Manajemen
Personalia
Sebelum membahas manajemen personalia, Anda akan
diajak untuk memahami dulu pengertian personalia. Kata personalia atau personel
atau kepegawaian mengandung arti keseluruhan orang yang bekerja pada suatu
organisasi tertentu. Dengan demikian Manajemen Personalia berarti segenap
aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia
dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena obyeknya
adalah tenaga kerja manusia, maka kegiatan manajemen personalia pun tidak jauh
dari penerimaan sampai pensiunnya tenaga kerja/ karyawan. Bila dirinci maka
kegiatan manajemen personalia terdiri dari:
- Pengadaan pegawai/penerimaan
- Penarikan tenaga kerja, untuk mengisi jabatan yang lowong,
- Seleksi pegawai,
- Pengembangan pegawai
- Rotasi (perputaran) jabatan
- Memotivasi pegawai
- Mensejahterakan pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar